Postingan

Kepada Bintang yang Terlambat Jatuh (2)

Kepada bintang yang terlambat jatuh,  aku memang pernah tak menungguimu jatuh,  ku kira aku belum butuh Kepada bintang yang terlambat jatuh,  aku ingin melihatmu, namun ku rasa kau belum mau,  aku sama denganmu Kepada bintang yang terlambat jatuh,  s ama kah kau dengan bintang lainnya?  Yang mewujud keinginan dalam sekali terbitmu? Atau kau berbeda?  Lalu kau apa? Kepada bintang yang terlambat jatuh, kau jauh. Dan aku tak sanggup merengkuh Jogja, 23 Februari 2018 17.12 WIB

Kepada Bintang yang Terlambat Jatuh

Semasa kecil aku sering mendengar bahwa bintang di langit itu ribuan jumlahnya. Aku lebih senang menanggapinya dengan membentuk lingkaran kecil dari bibirku, kemudian diikuti suara oooo yang tak pendek juga tak terlalu panjang. Beranjak ke bangku sekolah, sedikit demi sedikit aku mulai mengenal nama bintang-bintang itu, yang ku ingat sampai hari ini, yang terbesar bernama matahari. Lingkaran kecil dari bibirku kemudian diikuti suara oooo yang tak pendek juga tak terlalu panjang, terdengar lagi. Usiaku bertambah, aku bertumbuh.  Menjadi gadis remaja menuju dewasa yang mulai senang makan-makanan yang kurang bergizi, menonton tayangan televisi yang tidak bermutu. Untuk ke sekian kalinya aku kembali mendengar cerita tentang bintang-bintang itu. Namun kali ini sang bintang tampil dengan dirinya yang lain, bahkan dengan makna yang banyak sekali, hampir memenuhi halaman Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bintang mempunyai banyak arti. Beberapa di antaranya yakni diartikan den

Menunggu sebungkus air susu

Ngeblog lagi saya hari ini. Agak terkejut sedikit sebab postingan terakhir ternyata waktunya adalah tahun lalu. Nggak produktif sama sekali. Tepatnya terakhir ngirim tulisan di blog Agustus 2015. Bulan dimana saya bertekad keras untuk mulai menulis lagi.  Setelah sejumlah karya tulisan yang berbulan-bulan sebelumnya saya persembahkan untuk kampus tercinta (baca: skripsi dan tugas kuliah). Setelah lulus kemudian nggak ada sentuh keypad atau keyboard sama sekali.  Ketidakproduktifan saya dalam mengetik artikel atau sekedar tulisan berisi remah-remah roti disebabkan saya harus melamar kesana-kemari.  Bukan perihal mencari pendamping hidup,  tapi mencari amunisi untuk pertahanan hidup.  Ribet memang,  beberapa perusahaan meminta macam-macam, sedikit yang dapat iklhas menerima status fresh graduate seperti saya waktu itu. Hiks. Pada akhirnya, di penghujung 2015 saya dipertemukan,  diberi kesempatan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan media lokal di Jogja.  Surprise,  setelah ber

Satu Hari Untuk Kita

   Hari ini kita menapaki hari yang baru, hari yang istimewa katamu  kemarin kita berjuang, mencari keberuntungan yang harus kita jaga sampai titik penghabisan Teringat pesan bapak dan ibu sebelum matahari terbit kemarin  pagi Bukan tentang kebebasan atau membiarkan, tapi tentang kepercayaan. Karena mahal, bapak dan ibu tak sembarangan memberikan Cita-cita , harapan, dan masa depan  Tangan kita yang menggenggam itu semua Sedang tangan bapak dan ibu akan selalu terangkat memanjatkan doa  pada Sang Maha penentu rencana Jangan persoalkan kemana rindu bapak dan ibu akan berlabuh. dirimu adalah sebaik- baiknya tempat untuk mereka berlabuh. Satu pertanyaan , masih maukah kau jadi pelabuhan bagi bapak dan ibu nanti?  Jika mereka menjadi tua-renta dan tak bisa apa-apa, akankah kau berpura-pura lupa?? Pada wajah yang mulai mengerut, Pada tangan yang mulai lemah menggenggam, Pada kaki yang tak kuasa lagi berjalan Pada peluk yang